(Vaksinasi News) Inilah Beberapa bencana akibat vaksinasi yang tidak pernah dipulikasikan sebelumnya mari kita simak artikel berikut ini
Apa Kata Para Ilmuwan Tentang Vaksinasi?
“Satu-satunya vaksin yang aman adalah vaksin yang tidak pernah digunakan.”
“Vaksin menipu tubuh supaya tidak lagi menimbulkan reaksi radang. Sehingga vaksin mengubah fungsi pencegahan sistem imun.”
~ Dr. Richard Moskowitz, Harvard University
“Kanker
pada dasarnya tidak dikenal sebelum kewajiban vaksinasi cacar mulai
diperkenalkan. Saya telah menghadapi 200 kasus kanker, dan tak seorang
pun dari mereka yang terkena kanker tidak mendapatkan vaksinasi
sebelumnya.”
~ Dr. W.B. Clarke, peneliti kanker Inggris
“Ketika vaksin dinyatakan aman, keamanannya adalah istilah relatif yang tidak dapat diartikan secara umum”.
~ dr. Harris Coulter, pakar vaksin internasional
“Kasus
polio meningkat secara cepat sejak vaksin dijalankan. Pada tahun
1957-1958 peningkatan sebesar 50%, dan tahun 1958-1959 peningkatan
menjadi 80%.”
~ Dr. Bernard Greenberg, dalam sidang kongres AS tahun 1962
“Sebelum
vaksinasi besar besaran 50 tahun yang lalu, di negara itu (Amerika)
tidak terdapat wabah kanker, penyakit autoimun, dan kasus autisme.”
~ Neil Z. Miller, peneliti vaksin internasional
“Vaksin
bertanggung jawab terhadap peningkatan jumlah anak-anak dan orang
dewasa yang mengalami gangguan sistem imun dan syarat, hiperaktif,
kelemahan daya ingat, asma, sindrom keletihan kronis, lupus, artritis
reumatiod, sklerosis multiple, dan bahkan epilepsi. Bahkan AIDS yang
tidak pernah dikenal dua dekade lalu, menjadi wabah di seluruh dunia
saat ini.”
~ Barbara Loe Fisher, Presiden Pusat Informasi Vaksin Nasional Amerika
“Tak
masuk akal memikirkan bahwa Anda bisa menyuntikkan nanah ke dalam
tubuh anak kecil dan dengan proses tertentu akan meningkatkan
kesehatan. Tubuh punya cara pertahanan tersendiri yang tergantung pada
vitalitas saat itu. Jika dalam kondisi fit, tubuh akan mampu melawan
semua infeksi, dan jika kondisinya sedang menurun, tidak akan mampu. Dan
Anda tidak dapat mengubah kebugaran tubuh menjadi lebih baik dengan
memasukkan racun apapun juga ke dalamnya.”
Bencana akibat vaksin yang tidak pernah dipublikasikan.
*
Di Amerika pada tahun 1991 – 1994 sebanyak 38.787 masalah kesehatan
dilaporkan kepada Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS) FDA.
Dari jumlah ini 45% terjadi pada hari vaksinasi, 20% pada hari
berikutnya dan 93% dalam waktu 2 mgg setelah vaksinasi. Kematian
biasanya terjadi di kalangan anak anak usia 1-3 bulan.
* Pada 1986
ada 1300 kasus pertusis di Kansas dan 90% penderita adalah anak-anak
yang telah mendapatkan vaksinasi ini sebelumnya. Kegagalan sejenis juga
terjadi di Nova Scotia di mana pertusis telah muncul sekalipun telah
dilakukan vaksinasi universal.
* Jerman mewajibkan vaksinasi tahun
1939. Jumlah kasus dipteri naik menjadi 150.000 kasus, di mana pada
tahun yang sama, Norwegia yang tidak melakukan vaksinasi, kasus
dipterinya hanya sebanyak 50 kasus.
* Penularan polio dalam skala
besar, menyerang anak-anak di Nigeria Utara berpenduduk muslim. Hal itu
terjadi setelah diberikan vaksinasi polio, sumbangan AS untuk penduduk
muslim. Beberapa pemimpin Islam lokal menuduh Pemerintah Federal
Nigeria menjadi bagian dari pelaksanaan rencana Amerika untuk
menghabiskan orang-orang Muslim dengan menggunakan vaksin.
*
Tahun 1989-1991 vaksin campak ”high titre” buatan Yugoslavia
Edmonton-Zagreb diuji coba pada 1500 anak-anak miskin keturunan orang
hitam dan latin, di kota Los Angeles, Meksiko, Haiti dan Afrika. Vaksin
tersebut sangat direkomendasikan oleh WHO. Program dihentikan setelah
di dapati banyak anak-anak meninggal dunia dalam jumlah yang besar.
*
Vaksin campak menyebabkan penindasan terhadap sistem kekebalan tubuh
anak-anak dalam waktu panjang selama 6 bulan sampai 3 tahun. Akibatnya
anak-anak yang diberi vaksin mengalami penurunan kekebalan tubuh dan
meninggal dunia dalam jumlah besar dari penyakit-penyakit lainnya WHO
kemudian menarik vaksin-vaksin tersebut dari pasar di tahun 1992.
*
Setiap program vaksin dari WHO di laksanakan di Afrika dan
Negara-negara dunia ketiga lainnya, hampir selalu terdapat penjangkitan
penyakit-penyakit berbahaya di lokasi program vaksin dilakukan. Virus
HIV penyebab Aids di perkenalkan lewat program WHO melalui komunitas
homoseksual melalui vaksin hepatitis dan masuk ke Afrika tengah melalui
vaksin cacar.
* Desember 2002, Menteri Kesehatan Amerika, Tommy
G. Thompson menyatakan, tidak merencanakan memberi suntikan vaksin
cacar. Dia juga merekomendasikan kepada anggota kabinet lainnya untuk
tidak meminta pelaksaanaan vaksin itu. Sejak vaksinasi massal
diterapkan pada jutaan bayi, banyak dilaporkan berbagai gangguan serius
pada otak, jantung, sistem metabolisme, dan gangguan lain mulai
mengisi halaman-halaman jurnal kesehatan.
* Kenyataannya vaksin
untuk janin telah digunakan untuk memasukan encephalomyelitis, dengan
indikasi terjadi pembengkakan otak dan pendarahan di dalam. Bart
Classen, seorang dokter dari Maryland, menerbitkan data yang
memperlihatkan bahwa tingkat penyakit diabetes berkembang secara
signifikan di Selandia Baru, setelah vaksin hepatitis B diberikan
secara massal di kalangan anak-anak.
* Melaporkan bahwa, vaksin meningococcal merupakan ”Bom waktu bagi kesehatan penerima vaksin.”
*
Anak-anak di Amerika Serikat mendapatkan vaksin yang berpotensi
membahayakan dan dapat menyebabkan kerusakan permanen. Berbagai macam
imunisasi misalnya, Vaksin-vaksin seperti Hepatitis B, DPT, Polio, MMR,
Varicela (Cacar air) terbukti telah banyak memakan korban anak-anak
Amerika sendiri, mereka menderita kelainan syaraf, anak-anak cacat,
diabetes, autis, autoimun dan lain-lain.
* Vaksin cacar dipercayai
bisa memberikan imunisasi kepada masyarakat terhadap cacar. Pada saat
vaksin ini diluncurkan, sebenarnya kasus cacar sudah sedang menurun.
Jepang mewajibkan suntikan vaksin pada 1872. Pada 1892, ada 165.774
kasus cacar dengan 29.979 berakhir dengan kematian walaupun adanya
program vaksin.
* Pemaksaan vaksin cacar, di mana orang yang
menolak bisa diperkarakan secara hukum, dilakukan di Inggris tahun
1867. Dalam 4 tahun, 97.5& masyarakat usia 2 sampai 50 tahun telah
divaksinasi. Setahun kemudian Inggris merasakan epidemik cacar
terburuknya dalam sejarah dengan 44.840 kematian. Antara 1871 – 1880
kasus cacar naik dari 28 menjadi 46 per 100.000 orang. Vaksin cacar
tidak berhasil.
* Dll
Mengapa vaksin gagal melindungi terhadap penyakit?
Walene
James, pengarang buku Immunization: the Reality Behind The Myth,
mengatakan respon inflamatori penuh diperlukan untuk menciptakan
kekebalan nyata.
Sebelum introduksi vaksin cacar dan
gondok, kasus cacar dan gondok yang menimpa anak-anak adalah kasus
tidak berbahaya. Vaksin “mengecoh” tubuh sehingga tubuh kita tidak
menghasilkan respon inflamatory terhadap virus yang diinjeksi.
SIDS
(Sudden Infant Death Syndrome) naik dari 0.55 per 1000 orang di 1953
menjadi 12.8 per 1000 pada 1992 di Olmstead County, Minnesota. Puncak
kejadian SIDS adalah umur 2 – 4 bulan, waktu di mana vaksin mulai
diberikan kepada bayi. 85% kasus SIDS terjadi di 6 bulan pertama bayi.
Persentase kasus SIDS telah naik dari 2.5 per 1000 menjadi 17.9 per 1000
dari 1953 sampai 1992. Naikan kematian akibat SIDS meningkat pada saat
hampir semua penyakit anak-anak menurun karena perbaikan sanitasi dan
kemajuan medikal kecuali SIDS
Kasus kematian SIDS meningkat pada saat jumlah vaksin yang diberikan kepada balita naik secara meyakinkan menjadi 36 per anak
Dr.
W. Torch berhasil mendokumentasikan 12 kasus kematian pada anak-anak
yang terjadi dalam 3,5 – 19 jam paska imunisasi DPT. Dia kemudian juga
melaporkan 11 kasus kematian SIDS dan satu yang hampir mati 24 jam paska
injeksi DPT. Saat dia mempelajari 70 kasus kematian SIDS, 2/3 korban
adalah mereka yang baru divaksinasi mulai dari 1,5 hari sampai 3 minggu
sebelumnya.
Tidak ada satu kematian pun yang dihubungkan
dengan vaksin. Vaksin dianggap hal yang mulia dan tidak ada pemberitaan
negatif apapun mengenai mereka di media utama karena mereka begitu
menguntungkan bagi perusahaan farmasi.
Ada alasan yang
valid untuk percaya bahwa vaksin bukan saja tak berguna dalam mencegah
penyakit, tetapi mereka juga kontraproduktif karena melukai sistem
kekebalan yang meningkatkan resiko kanker, penyakit kekebalan tubuh,
dan SIDS yang menyebabkan cacat dan kematian.
~ Dr. William Hay, dalam buku “Immunisation: The Reality behind the Myth”
Artikel lengkap bisa Anda baca pada lik berikut:
http://un2kmu.wordpress.com/2010/04/19/mengungkap-konspirasi-imunisasi-dan-bahaya-vaksin/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar